Minggu, 29 Mei 2011

PSIKOLOGI REMAJA


Goleman mengelompokkan jenis kalimat akan emosional marah ke dalam 11 kelompok seperti yang terlihat berikut ini:
        1.    Brutal
      Brutal adalah dengan mengeluarkan kalimat marah terhadap lawan tutur yang ditandai dengan menyebut nama-nama binatang kepada lawan tutur.
(1)   Dasar monyet, tidak penah mau mengalah, selalu ingin menang sendiri....! (Goleman, 1995:62).
2.      Mengamuk
Mengamuk adalah kalimat dengan secara langsung menyerang lawan bicara tanpa memikirkan situasi, ditandai dengan ancaman-ancaman yang dilontarkan leh penutur kepada lawan tutur.
(2)   Pergi dari rumahku, kalau tidak akan ku lempar kepalamu dengan batu ini...!(Goleman, 1995:62)
3.      Benci
Benci adalah perasaan sangat tidak suka kepeda orang yang dituju, ditandai dengan kalimat menyombongkan diri dan merendahkan lawan tutur yang dimaksud.
(3)    Iiiiiichhh.......bikin malu saja kamu.belum tau siapa aku ..! (Goleman,1995:62).
4.      Marah besar
Marah besar adalah  perasaan tidak senang yang sangat memuncak yang diakibatkan karena panutur merasa terhina, ditandai dengan kalimat yang membawa-bawa orang tua dalam tuturan.
(4)   Kepala Bapakmu, dasar anak kurang ajar kau...!
( Goleman,1995:62).
5.      Jengkel
Jengkel adalah perasaan mendongkol karena lawan tutur tidak mengindahkan ucapan  penutur, ditandai dengan kalimat perintah.
(5)   Lepaskan tanganku, sakiiit....!(Goleman, 1995:26).
6.      Kesal hati
Kesal hati adalah perasaan kecewa dan jemu dengan sesuatu yang telah menyakitkan hati yang ditandai dengan kalimat pasrah.
(6)   Terserah kamu mau bilang apa, tapi inilah aku. Aku tetap pada prinsipku titik..! (Goleman, 1995:26).
7.      Rasa pahit
Rasa pahit adalah suatu rasa yang membuat hati luka dan iba bercampur amarah yang ditandai dengan kalimat merendah.
(7)   Aku memang orang awam yang tidak tahu apa-apa, tapi aku masih punya harga diri, tidak seperti kamu..!(Goleman, 1995:62).
8.      Berang
Berang adalah perasaan tidak terima dengan keadaan yang dihadapi. ditandai dengan kalimat yang menyatakan  ketidakpercayan penutur terhadap hal tersebut.
(8)   Tidak mungkin, pasti aku yang mendapat juara satu, karna aku adalah anak yang paling hebat di lokal ini, dan tidak ada yang bisa menandingiku...!(Goleman 1995:62).
9.      Tersinggung 
Tersinggung adalah perasaan yang membuat hati gundah, tidak tenang  yang terjadi karena penutur menganggap lawan tutur sudah menyindir dan mengungkit-ungkit kehidupan pribadinya, ditandai dengan kalimat yang tentang kekurangan lawan tutur yang dimaksud.
(9)   Dasar tolol, pekerjaan cuma jadi tukang sapu, tapi gayanya seperti anak pejabat...!(Goleman, 1995:62).
10.  Bermusuhan
Bermusuhan adalah perasaan saling belawanan terhadap lawan tutur, kemudian kalimat yang dituturkan selalu membantah lawan tutur yang ditandai dengan kalimat menantang lawan tutur tersebut.
(10)     Kamu mau lawan aku dimana? Aku tunggu ntar siang di            kampus.ok...! (Goleman, 1995:62).
11.  Kebencian Patalogis
Kebencian patalogis adalah berkeinginan keras untuk membalas. Adanya dendam yang terpendam sejak lama, ditandai dengan kalimat  ingin membalas kelakuan lawan tutur dulu terhadap penutur.
(11)     Liat aja ntar, dia pasti ngrasain apa yang aku rasain dulu..!(Goleman, 1995:62).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar